Pernah menggunakan metode pembayaran non tunai ketika berbelanja atau membeli makanan minuman di cafe? Mungkin teman-teman sudah banyak yang tahu. Ada beberapa metode pembayaran non tunai, diantaranya ada kartu kredit/debit, E-Money berbasis kartu, dan E-Money berbasis aplikasi. Salah satu metode pembayaran non tunai yang dibahas di sini menggunakan aplikasi dan memanfaatkan QRIS sebagai alat bantunya.
Apa itu QRIS?
QRIS adalah Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Menggunakan QRIS mempunyai banyak keunggulan dari sisi konsumen, diantaranya adalah :
- Cepat : Memanfaatkan Teknologi QR Code Terbaru
- Praktis : Mudah download, Registrasi dan Transaksi
- Efektif : Digunakan pada Semua Jenis Merchant
Cara Kerja QRIS
Katakanlah si A punya alat pembayaran GoPay, lalu si B punya OVO, si C punya DANA, dan si D punya LinkAja, serta lainnya. Mereka semua bisa transaksi pembayaran cukup scan pada QR (apapun penerbit QRnya) di setiap merchant yang melayani pembayaran nontunai dengan perantara QRIS.
Artinya, jika si A hanya punya GoPay atau si B punya OVO, tak harus scan kode QR khusus GoPay dan atau kode QR OVO. Sesuai dengan slogannya ‘Satu QR Code untuk semua Payment’, apapun aplikasinya, scannya bisa di kode QRIS seluruh penerbit.
Kendala Penggunaan QRIS
Untuk kepraktisan dan kecepatan, aku akui QRIS ini nyaman banget. Kita bisa bertransaksi dengan cepat, nggak ribet ngumpulkan uang receh hasil kembalian, dan bisa mengurangi resiko penularan penyakit melalui uang tunai. Dalam implementasinya, ternyata ada kendala dalam penggunaan QRIS. Di beberapa merchant yang memasang stiker QRIS, petugas kasirnya membatasi pembayaran sesuai dengan publishernya. Misalnya QRIS yang dikeluarkan oleh LinkAja, hanya diperbolehkan menerima pembayaran melalui LinkAja, dan tidak menerima pembayaran di luar aplikasi itu. Padahal salah satu keunggulan QRIS adalah lintas pratform.
Aku juga kurang paham. Apakah dari publishernya tidak ada sosialisasi? Atau ada biaya tambahan kalau menerima pembayaran dari platform lain?
Semoga ke depannya tidak ada masalah seperti ini agar kita nyaman menggunakan QRIS. Untuk sementara ini, kalau nggak jelas pakai Publisher apa, pakai uang tunai aja.
Sumber : https://qris.id/homepage/